Saturday, November 1, 2014

sensasi sang pemicu korupsi dalam dunia politik_sona harefa

dalam dunia politik sensasi sang pemicu korupsi
Sebelum kita membahas topik diatas, sebaiknya kita harus mengerti terlebih dahulu arti dari penggalan-penggalan kata diatas supaya tidak muncul perdebatan baru mengenai pengertian dari kata tersebut
SENSASI merupakan proses merasakan apa yang terjadi pada lingkungan sekitar kita melalui indera kita, baik itu penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba maupun perasaan.
KORUPSI merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang mempunyai kekuasaan untuk mendapatkan keuntungan yang besar dan bersifat sepihak atau menguntungkan diri sendiri dengan cara yang ilegal atau melanggar hukum.
POLITIK merupakan suatu  proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan dan musyawarah dalam suatu organisasi masyarat maupun dalam negara.
Kita tahu pada zaman sekarang ini banyak sekali politikus yang berlomba lomba untuk mendapatkan kekuasaan dengan cara mencari sensasi atau melakukan kegiatan dan aktivitas baru yang bisa menarik perhatian masyarakat .Mereka biasanya melakukan aktivitas dengan berbagai cara misalnya dalam pemanfaatan media masa seperti membuat iklan di stasiun televisi, stasiun radio, koran, majalah, jejaring sosial, baliho, spanduk, selebaran, kalender, dan masih banyak lagi.
Selain itu mereka juga biasa nya melakukan aksinya dengan memberikan bantuan kepada masyarakat, memberikan sosialisasi tentang suatu produk atau jasa, mengadakan acara yang menarik perhatian masyarakat. Sehingga dengan cara ini masyarakat akan dapat lebih dekat dan memberikan perhatian lebih kepada oknum politikus tersebut.
Kita akan mengambil beberapa contoh politikus yang menggunakan beberapa cara diatas dalam menggapai tujuan nya.
1.       Aburizal bakrie, merupakan seorang politikus dan pebisnis besar yang melakukan berbagai cara dalam mempromosikan diri untuk mencapai tujuannya. Dalam beberapa waktu terakhir ini kita sering melihat sosok ini muncul dalam berbagai media sosial dengan menyorot segala kebaikan yang di lakukan oleh politikus ini. Politikus ini melakukan banyak sosialisasi di kalangan masyarakat serta memberikan banyak bantuan berupa kebutuhan primer dan sekunder masyarakat yang sangat di butuhkan di kalangan masyarakat.
2.       Surya paloh, juga merupakan seorang politikus yang akhir-akhir ini sering muncul di salah satu stasiun televisi resmi indonesia. Politikus ini juga melakukan berbagai macam cara untuk menarik perhatian masyarakat seperti memberikan bantuan, memasang iklan yang mensugesti masyarakat, memberikan bantuan logistik dan kesehatan kepada masyarakat
3.       Hari tanoe, sosok ini merupakan salah satu sosok terkenal di bidang bisnis dan baru-baru ini bergabung kedunia politik, dan secepat kilat membuat diri nya menjadi terkenal dan sering muncul di berbagai even yang berbau politik.Selain itu politikus baru ini juga turut berlomba dalam ajang mencari sensasi seperti yang dilkukan oknum lain dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Mulai dari memberikan bantuan logistik, bantuan kesehatan, turun kelapangan dalam berbagai even masyrakat.

Dan masih banyak lagi politikus lain yang melakukan aksi mencari sensasi nya dalam mencapai tujuan tertentu baik dalam kalangan artis, lawyer, dokter, aparat hukum maupun masyarakat sipil lain nya.

Jika kita berfikir lebih dalam lagi,apakah yang sebenarnya terjadi kepada beberapa oknum ini ?
Kenapa mereka tiba tiba ingin bergabung dan mau bersekutu dengan masyarakat yang tidak setara dengan kalangan mereka?
Apakah ada tujuan terselubung dari kebaikan yang tiba-tiba ini?
Apakah tuhan menurunkan wahyu kepada mereka untuk melakukan kebaikan dan beramal kepada orang yang kurang mampu?
Sebenarnya para oknum politikus diatas rela mengeluarkan banyak pundi-pundi nya karena ingin mencapai suatu tujuan tertentu. Apalagi di awal tahun 2014 ini, banyak sekali politikus yang ikut serta dan ingin mencari kekuasaan supaya mereka semakin kaya dan terkenal pada akhirnya. Mereka melakukan amal dan kebaikan itu semata karena mereka mengiginkan jabatan atau kekuasaan yang lebih di masa yang akan datang. Seperti jabatan Camat, Bupati, walikota, Gubenur, Presiden, serta menjadi penyambung lidah masyarakat atau wakil rakyat yang mempunyai wewenang dan kekuasaan.

Jadi, kita dapat menyimpulkan bahwa mereka melakukan kebaikan tersebut karena suatu saat nanti mereka akan berkuasa dan mengambil keuntungan lebih dari semua uang, fasilitas, tenaga, yang sudah mereka keluarkan terlebih dahulu.
Nah, itulah yang menyebabkan munculnya korupsi bagi kalangan penguasa yang menyalagunakan kekuasaan nya. Jikalau meereka sudah berkuasa, mereka mulai menyusun strategi untuk melakukan kecurangan untuk menutupi modal awal yang mereka keluarkan dan mengambil keuntungan yang banyak untuk menambah harta kekayaan mereka.
Banyak sekali kecurangan yang mereka lakukan. Seperti, manipulasi data, penggelapan fasilitas, penyeludupan, serta menggunakan “merk” dalam melakukan kecuran tersebut.
Biasanya para pejabat negara sangat mudah dalam melakukan tindakan korupsi karena mereka selalu menggunakan embel-embel kegiatan dan kebutuhan masyarakat dalam melakukan aksi nya. Selain itu mereka juga sangat sulit dicari karena mereka melakukan penyuapan kepada oknum yang melakukan investigasi dan oknum yang mencari kesalahan mereka. Selain itu mereka selalu bermain sembunyi sembunyi dengan berbagai macam trik dan tipu daya sehingga susah di cari oleh aparat penegak hukum. Seandainya aksi mereka di ketahui atau terbongkar oleh aparat hukum, mereka akan mencari cara untuk menyelesaikan masalah itu dengan menyuap aparat dengan uang.

Kita dapat mengambil bukti dan contoh nyata dari kasus yang menimpa seorang nenek yang mencuri telur ayam. Si nenek di kenakkan hukuman penjara selama bertahun tahun dan di kenakkan uang tebusan sebesar Ratusan juta. Tetapi di sisi lain seorsang aparat atau pejabat negara terlibat kasus korupsi sebesar miliaran rupiah tetapi oknum tersebut tidak di penjara melainkan bergerak bebas di dalam masyarakat.
Apakah yang terjadi sebenarnya?
Apakah ini wajah Hukum yang berlaku di negara Hukum yang menjadikan pancasila sebagai pedoman hidup?

Sebenarnya, kejadian ini merupakan salah dari masyarakat yang terlau percaya oleh pejabat atau politikus yang memberikan begitu banyak kesenangan dan kebaikan kepada masyarakat, sehingga masyarakat percaya kepada mereka tanpa memperkirakan dampak apa yang terjadi kedepannya. Masyarakat tidak berfikir bahwa pejabat atau politikus itu membutuhkan dana yang sangat besar untuk melakukan kegiatan politik tersebut. Masyarakat tidak berpikir berapa besar dana yang di keluarkan untuk memberikan bantuan dan fasilitas kesehatan.
Masyarakat hanya tahu bahwa mereka dibantu tanpa mengharapkan balasan yang bisa merugikan masyarakat itu sendiri. Sementara oknum politikus sudah memperkirakan kerugian yang mereka keluarkan dan mengkalkulasikan keuntungan yang di akan di dapatkan.
Itulah kenyataan yang terjadi di dalam dunia politik indonesia pada zaman sekarang ini. Semua kegiatan politik di peruntukkan untuk keuntungan bisnis, bukan untuk kepentingan rakyat.
Sehiingga masyarakat semakin melarat, miskin, akibat perlakuan aparat negara yang hanya mengedepankan keuntungan  bisnis semata.

Oleh karena itu sebaiknya pemerintah mulai mengatur kembali dan membuat suatu peraturan mutlak yang bisa merugikan para pejabat yang suka mencari sensasi dan yang suka melakukan penggelapan fasilitas negara dengan iming-iming untuk kebutuhan masyarakat. Pemerintah harus melakukan survei langsung kepada masyarakat tentang kualitas para pejabat pemerintah disuatu wilayah yang bersangkutan, supaya tidak terjadi kecurangan yang dapat merugika masyarakat kedepannya.
Pemerintah juga harus betul-betul menyeleksi aparat negara nya supaya tidak terjadi kesalahan kedepannya.
Politikus yang ingin menjadi wakil rakyat juga harus berasal dari musyawarah rakyat dan siap mempertanggungjawabkan nasib dan pendapat rakyat kedepannya.
Oknum yang suka mencari sensasi agar di singkirkan karena kedepannya mereka akan memperkirakan kerugian yang sudah mereka keluarkan
Oknum yang mementingkan kepentingan bisnis juga harus di musnahkan karena hanya membawa kesengsaraan kepada masyarakat kedepannya.
Masyarakat juga harus lebih waspada dan tidak mudah tergiur dengan kebaikan yang diberikan oleh para oknum politikus tersebut.
Masyarakat juga harus belajar bersosialisasi dan mempunyai keinginan untuk mengetahui tujuan para oknum tersebut di balik sensasi tersebut. Supaya masyarakat tidak terjerumus dan tidak sengsara kedepannya.

Jadi dalam hal sensasi sebagai pemicu korupsi ini, kita dapat menyimpulkan bahwa oknum politikus, bisnismen, dan organisasi masyarakat lain yang terkait  melakukan kebaikan dan memberikan bantuan kepada masyarakat semata karena mereka mempunyai tujuan terselubung yang dapat merugikan masyarakat kedepannya. Karena oknum tersebut sudah memperhitungkan kerugian yang di keluarkannya dan sudah merancang cara mendapatkan keuntungan yang lebih besar kedepannya.

Demikian Artikel ini, semoga bermanfaat bagi yang membacanya.



SONA HAREFA





No comments:

Post a Comment