dalam dunia politik sensasi sang pemicu korupsi
Sebelum kita membahas topik diatas, sebaiknya kita harus
mengerti terlebih dahulu arti dari penggalan-penggalan kata diatas supaya tidak
muncul perdebatan baru mengenai pengertian dari kata tersebut
SENSASI merupakan proses merasakan apa yang terjadi pada lingkungan sekitar
kita melalui indera kita, baik itu penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba
maupun perasaan.
KORUPSI
merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang mempunyai kekuasaan
untuk mendapatkan keuntungan yang besar dan bersifat sepihak atau menguntungkan
diri sendiri dengan cara yang ilegal atau melanggar hukum.
POLITIK merupakan suatu proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan dan musyawarah dalam suatu organisasi masyarat maupun dalam negara.
Kita tahu pada zaman
sekarang ini banyak sekali politikus yang berlomba lomba untuk mendapatkan
kekuasaan dengan cara mencari sensasi atau melakukan kegiatan dan aktivitas
baru yang bisa menarik perhatian masyarakat .Mereka biasanya melakukan
aktivitas dengan berbagai cara misalnya dalam pemanfaatan media masa seperti
membuat iklan di stasiun televisi, stasiun radio, koran, majalah, jejaring
sosial, baliho, spanduk, selebaran, kalender, dan masih banyak lagi.
Selain itu mereka
juga biasa nya melakukan aksinya dengan memberikan bantuan kepada masyarakat, memberikan
sosialisasi tentang suatu produk atau jasa, mengadakan acara yang menarik
perhatian masyarakat. Sehingga
dengan cara ini masyarakat akan dapat lebih dekat dan memberikan perhatian
lebih kepada oknum politikus tersebut.
Kita akan mengambil beberapa contoh politikus yang
menggunakan beberapa cara diatas dalam menggapai tujuan nya.
1.
Aburizal
bakrie, merupakan seorang politikus dan pebisnis besar yang melakukan berbagai
cara dalam mempromosikan diri untuk mencapai tujuannya. Dalam beberapa waktu
terakhir ini kita sering melihat sosok ini muncul dalam berbagai media sosial
dengan menyorot segala kebaikan yang di lakukan oleh politikus ini. Politikus
ini melakukan banyak sosialisasi di kalangan masyarakat serta memberikan banyak
bantuan berupa kebutuhan primer dan sekunder masyarakat yang sangat di butuhkan
di kalangan masyarakat.
2.
Surya
paloh, juga merupakan seorang politikus yang akhir-akhir ini sering muncul di
salah satu stasiun televisi resmi indonesia. Politikus ini juga melakukan
berbagai macam cara untuk menarik perhatian masyarakat seperti memberikan
bantuan, memasang iklan yang mensugesti masyarakat, memberikan bantuan logistik
dan kesehatan kepada masyarakat
3.
Hari
tanoe, sosok ini merupakan salah satu sosok terkenal di bidang bisnis dan
baru-baru ini bergabung kedunia politik, dan secepat kilat membuat diri nya
menjadi terkenal dan sering muncul di berbagai even yang berbau politik.Selain
itu politikus baru ini juga turut berlomba dalam ajang mencari sensasi seperti
yang dilkukan oknum lain dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Mulai dari
memberikan bantuan logistik, bantuan kesehatan, turun kelapangan dalam berbagai
even masyrakat.
Dan masih banyak lagi politikus lain
yang melakukan aksi mencari sensasi nya dalam mencapai tujuan tertentu baik
dalam kalangan artis, lawyer, dokter, aparat hukum maupun masyarakat sipil lain
nya.
Jika kita berfikir lebih dalam
lagi,apakah yang sebenarnya terjadi kepada beberapa oknum ini ?
Kenapa mereka tiba tiba ingin
bergabung dan mau bersekutu dengan masyarakat yang tidak setara dengan kalangan
mereka?
Apakah ada tujuan terselubung dari
kebaikan yang tiba-tiba ini?
Apakah tuhan menurunkan wahyu kepada
mereka untuk melakukan kebaikan dan beramal kepada orang yang kurang mampu?
Sebenarnya para oknum politikus
diatas rela mengeluarkan banyak pundi-pundi nya karena ingin mencapai suatu
tujuan tertentu. Apalagi di awal tahun 2014 ini, banyak sekali politikus yang
ikut serta dan ingin mencari kekuasaan supaya mereka semakin kaya dan terkenal
pada akhirnya. Mereka melakukan amal dan kebaikan itu semata karena mereka
mengiginkan jabatan atau kekuasaan yang lebih di masa yang akan datang. Seperti
jabatan Camat, Bupati, walikota, Gubenur, Presiden, serta menjadi penyambung
lidah masyarakat atau wakil rakyat yang mempunyai wewenang dan kekuasaan.
Jadi, kita dapat menyimpulkan bahwa
mereka melakukan kebaikan tersebut karena suatu saat nanti mereka akan berkuasa
dan mengambil keuntungan lebih dari semua uang, fasilitas, tenaga, yang sudah
mereka keluarkan terlebih dahulu.
Nah, itulah yang menyebabkan
munculnya korupsi bagi kalangan penguasa yang menyalagunakan kekuasaan nya.
Jikalau meereka sudah berkuasa, mereka mulai menyusun strategi untuk melakukan
kecurangan untuk menutupi modal awal yang mereka keluarkan dan mengambil
keuntungan yang banyak untuk menambah harta kekayaan mereka.
Banyak sekali kecurangan yang mereka
lakukan. Seperti, manipulasi data, penggelapan fasilitas, penyeludupan, serta
menggunakan “merk” dalam melakukan kecuran tersebut.
Biasanya para pejabat negara sangat
mudah dalam melakukan tindakan korupsi karena mereka selalu menggunakan
embel-embel kegiatan dan kebutuhan masyarakat dalam melakukan aksi nya. Selain
itu mereka juga sangat sulit dicari karena mereka melakukan penyuapan kepada
oknum yang melakukan investigasi dan oknum yang mencari kesalahan mereka.
Selain itu mereka selalu bermain sembunyi sembunyi dengan berbagai macam trik
dan tipu daya sehingga susah di cari oleh aparat penegak hukum. Seandainya aksi
mereka di ketahui atau terbongkar oleh aparat hukum, mereka akan mencari cara
untuk menyelesaikan masalah itu dengan menyuap aparat dengan uang.
Kita dapat mengambil bukti dan contoh
nyata dari kasus yang menimpa seorang nenek yang mencuri telur ayam. Si nenek
di kenakkan hukuman penjara selama bertahun tahun dan di kenakkan uang tebusan
sebesar Ratusan juta. Tetapi di sisi lain seorsang aparat atau pejabat negara
terlibat kasus korupsi sebesar miliaran rupiah tetapi oknum tersebut tidak di
penjara melainkan bergerak bebas di dalam masyarakat.
Apakah yang terjadi sebenarnya?
Apakah ini wajah Hukum yang berlaku
di negara Hukum yang menjadikan pancasila sebagai pedoman hidup?
Sebenarnya, kejadian ini merupakan
salah dari masyarakat yang terlau percaya oleh pejabat atau politikus yang
memberikan begitu banyak kesenangan dan kebaikan kepada masyarakat, sehingga
masyarakat percaya kepada mereka tanpa memperkirakan dampak apa yang terjadi
kedepannya. Masyarakat tidak berfikir bahwa pejabat atau politikus itu
membutuhkan dana yang sangat besar untuk melakukan kegiatan politik tersebut.
Masyarakat tidak berpikir berapa besar dana yang di keluarkan untuk memberikan
bantuan dan fasilitas kesehatan.
Masyarakat hanya tahu bahwa mereka
dibantu tanpa mengharapkan balasan yang bisa merugikan masyarakat itu sendiri.
Sementara oknum politikus sudah memperkirakan kerugian yang mereka keluarkan
dan mengkalkulasikan keuntungan yang di akan di dapatkan.
Itulah kenyataan yang terjadi di
dalam dunia politik indonesia pada zaman sekarang ini. Semua kegiatan politik
di peruntukkan untuk keuntungan bisnis, bukan untuk kepentingan rakyat.
Sehiingga masyarakat semakin melarat,
miskin, akibat perlakuan aparat negara yang hanya mengedepankan keuntungan bisnis semata.
Oleh karena itu sebaiknya pemerintah
mulai mengatur kembali dan membuat suatu peraturan mutlak yang bisa merugikan
para pejabat yang suka mencari sensasi dan yang suka melakukan penggelapan
fasilitas negara dengan iming-iming untuk kebutuhan masyarakat. Pemerintah
harus melakukan survei langsung kepada masyarakat tentang kualitas para pejabat
pemerintah disuatu wilayah yang bersangkutan, supaya tidak terjadi kecurangan
yang dapat merugika masyarakat kedepannya.
Pemerintah juga harus betul-betul
menyeleksi aparat negara nya supaya tidak terjadi kesalahan kedepannya.
Politikus yang ingin menjadi wakil
rakyat juga harus berasal dari musyawarah rakyat dan siap
mempertanggungjawabkan nasib dan pendapat rakyat kedepannya.
Oknum yang suka mencari sensasi agar
di singkirkan karena kedepannya mereka akan memperkirakan kerugian yang sudah
mereka keluarkan
Oknum yang mementingkan kepentingan
bisnis juga harus di musnahkan karena hanya membawa kesengsaraan kepada
masyarakat kedepannya.
Masyarakat juga harus lebih waspada
dan tidak mudah tergiur dengan kebaikan yang diberikan oleh para oknum
politikus tersebut.
Masyarakat juga harus belajar
bersosialisasi dan mempunyai keinginan untuk mengetahui tujuan para oknum
tersebut di balik sensasi tersebut. Supaya masyarakat tidak terjerumus dan
tidak sengsara kedepannya.
Jadi dalam hal sensasi sebagai pemicu
korupsi ini, kita dapat menyimpulkan bahwa oknum politikus, bisnismen, dan
organisasi masyarakat lain yang terkait
melakukan kebaikan dan memberikan bantuan kepada masyarakat semata
karena mereka mempunyai tujuan terselubung yang dapat merugikan masyarakat
kedepannya. Karena oknum tersebut sudah memperhitungkan kerugian yang di
keluarkannya dan sudah merancang cara mendapatkan keuntungan yang lebih besar
kedepannya.
Demikian Artikel ini, semoga
bermanfaat bagi yang membacanya.
SONA HAREFA
No comments:
Post a Comment